loading...

Presiden akan resmikan enam UIN baru

Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat akan meresmikan enam Universitas Islam Negeri baru untuk meningkatkan kualitas pendidikan keislaman di Tanah Air.

Ketika meresmikan gedung kuliah bersama milik Universitas Islam Negeri (UIN) Sumut di Medan, Kamis, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Syaifuddin mengatakan, enam UIN itu ditingkatkan statusnya dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN).

Adapun enam IAIN yang diresmikan menjadi UIN itu adalah IAIN Sultan Thaha Saifuddin di Jambi, IAIN Imam Bonjol di Padang, IAIN Raden Bintang di Lampung, IAIN Sultan Maulana Hasanuddin di Banten, IAIN Antasari di Banjarmasin, dan IAIN Mataram di Nusa Tenggara Barat.

Peresmian dan pengembangan perguruan tinggi Islam salah satu bentuk antisipasi, sekaligus mengakomodasi lulusan madrasah dan pesantren.

Setiap tahunnya, ribuan pemuda menyelesaikan pendidikannya di tingkat madrasah dan pesantren yang membutuhkan perguruan tinggi Islam untuk melanjutkan pendidikannya.

Jumlah tersebut dapat dilihat dari jumlah madrasah dan pesantren yang tersebar di berbagai kabupaten/kota di Indonesia.

Dari pendataan Kementerian Agama pada tahun 2016, jumlah madrasah di Indonesia mencapai 49.337 dan pesantren sebanyak 28.194 unit.

"Itu pendataan tahun lalu, sekarang kemungkinan bertambah," katanya.

6 Universitas Islam Negeri Baru

Selain peresmian enam UIN, Kementerian Agama juga sedang mengembangkan 13 "mahad ali" sebagai lembaga pendidikan tinggi dengan nuansa pesantren yang lulusannya setara dengan sarjana S-1.

Dalam mengelola dunia pendidikan, khususnya pendikan Islam, Menag menekankan perlunya ditumbuhkembangkan rasa cinta di lingkungan civitas akademika masing-masing.

Rasa cinta dalam civitas akademika akan menyebabkan proses belajar mengajar akan lebih mudah dan memberikan manfaat yang lebih besar.

Menag mengaku khawatir dengan fenomena negatif yang muncul belakangan ini akibat menipisnya rasa cinta tersebut dalam dunia pendidikan.

"Ketiadaan rasa cinta itu menyebabkan mahasiswa dan dosen saling berkelahi. Itu sesuatu yang tidak pernah ada dalam keilmuan Islam," katanya. (Source: Antaranews)

Postingan terkait:

loading...