Tips beasiswa seperti apa yang biasanya kamu dapatkan? Menyiapkan aplikasi jauh hari, menulis esai, memburu surat rekomendasi, atau menyiapkan sertifikat bahasa Inggris? Itu informasi dasar tapi masih banyak lagi yang harus kamu tahu supaya tidak kelabakan. Berikut 6 tips beasiswa luar negeri yang jarang ditulis.
Jangan Fokus pada Deadline Beasiswa Saja, Tapi Kuliahnya Juga
Sebagian dari kita terlena melihat deadline beasiswa yang masih jauh hari, satu sampai tiga bulan lagi misalnya. Hati-hati karena bisa saja yang dimaksud tidak sejauh itu, apalagi kalau sistem aplikasi pendaftaran kuliah berbeda dengan beasiswanya.
Contoh kasus yang pernah saya temui. Batas pendaftaran beasiswa A bulan April tahun 2017 tapi hanya untuk program studi yang dimulai musum Gugur 2017. Ternyata, pendaftaran kuliah untuk periode tersebut akan ditutup bulan Februari 2017, padahal peserta harus diterima universitas dulu baru bisa melamar beasiswa terkait.
Registrasi Dulu Baru Menerima Formulir Tertentu
Ada model beasiswa yang menginginkan pelamarnya registrasi atau membuat akun dulu (bisa juga harus menyelesaikan tahap lainnya dulu). Setelah proses itu selesai peserta menerima informasi kelengkapan aplikasi beasiswa.
Masalah selesai jika kita sudah hapal aplikasinya dan sudah menyiapkannya. Namun, bagaimana kalau syarat aplikasinya agak rumit, misalnya minta pengiriman langsung dari sebuah institusi via pos.
Ada juga program beasiswa yang meminta pelamar registrasi dulu baru mendapat format formulir surat rekomendasi. Kemudian, surat tersebut harus dikirim langsung oleh pemberi rekomendasi pada batas tanggal pendaftaran. Jika ada syarat seperti ini, sebaiknya kita mendaftar dari jauh-jauh hari sehingga ada jangka waktu yang tidak mendesak bagi pemberi rekomendasi.
Gunakan Terjemahan Resmi dan Bersertifikat
Banyak program beasiswa atau universitas luar negeri yang meintah ijazah dan transkrip nilai dalam format bahasa asal disertai terjemahannya. Dokumen tersebut harus diterjemahkan oleh lembaga resmi. Ada juga yang meminta dokumen tersebut dilegalisir oleh notaris.
Dokumen yang Dikirim Langsung, Bukan dari Pelamar
Beberapa program tidak membolehkan pelamar mengirim dokumen tertentu seperti ijazah, transkrip, surat rekomendasi, dan sertifikat tes Bahasa Inggris. Dokumen tersebut harus dikirim langsung oleh instansi atau pihak terkait ke panitia beasiswa. Bahkan, ada yang meminta pengiriman via pos.
Portofolio
Penting melihat syarat yang lebih spesifik pada program studi yang dipilih. Bidang studi seni dan jurnalistik biasanya meminta portofolio dalam bentuk sotfcopy atau hardcopy. Ada juga yang hanya perlu mencantumkan link karya saja.
Siap-siap Deposit
Ada beasiswa yang meminta deposit sebagai jaminan dan akan dikembalikan setelah keberangkatan. Belum lagi kalau ada kebijakan visa yang mensyaratkan jumlah deposit tertentu. Tujuannya agar kehidupan mahasiswa di luar negeri terjamin. Kebijakan bisa saja berbeda jika ada pihak di negara tujuan yang menjamin kehidupan mahasiswa tersebut, atau ada beasiswa yang menjamin. Ada juga kebijakan yang memungkinkan deposit tersebut diambil setiap bulan dalam jumlah tertentu.
Tips beasiswa ini hanya memperingatkan saja. Tidak semua beasiswa kebijakannya seperti poin-poin di atas, tapi perlu antisipasi. Karena itu, cari tahu dulu informasi selengkap-lengkapnya untuk setiap beasiswa, jurusan, dan kebijakan dari negara yang dituju, sebelum mendaftar.
(Penulis : Ummu Rahayu)