"salah satu output yang ingin dilahirkan dari prodi ini adalah tenaga ahli di bidang keamanan siber"
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membuka program studi (prodi) baru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang akan membuka pendaftaran melalui Program Kemitraan dan Mandiri (PKM) untuk tahun akademik 2017.
Studi IT (pict. ilustrasi : pixabay) |
Dekan Fakultas Teknologi Informasi (FTIF) ITS Agus Zainal Arifin saat sosialisasi awal prodi ini di kampusnya, Senin, mengatakan dengan dibukannya prodi TIK ini ITS berharap menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang mampu mengatasi persoalan pada dunia teknologi informasi dan komunikasi.
"Saat ini ramai masalah "ransomware Wannacry". Dengan dibukannya prodi ini nantinya diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Selain itu, salah satu output yang ingin dilahirkan dari prodi ini adalah tenaga ahli di bidang keamanan siber," kata Agus.
Dia menjelaskan, saat ini, FTIF ITS telah menyelesaikan tahap izin internal, mulai dari senat fakultas dan akademik serta rektorat. Kemudian, mengajukan surat permohonan BAN-PT.
"Setelah diajukan, kita menunggu dokumen izinnya turun," sambung Agus.
ITS (its.ac.id) |
Zainal berharap, izin ini bisa diberikan segeras ehingga prodi ini bisa langsung diresmikan ketika mulai pendaftaran PKM Mandiri September nanti.
Selain sebagai tenaga ahli keamanan siber, tambah dia, lulusannya diharapkan menguasai keamanan aplikasi, terutama sebagai integrator sistem dan tenaga ahli pada layanan penyimpanan awan (cloud service).
"Dan juga menghadapi internet of things (IOT), seperti di Surabaya yang diaplikasikan dalam konsep smart city," kata Agus.
Selain ITS, Prodi TIK sudah ada di tujuh perguruan, yakni Institut Teknologi Bandung, Universitas Sumatera Utara, Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Jember, Univeristas Udayana Denpasar, Universitas Brawijaya Malang dan Universitas Telkom Bandung. (source: antaranews)
"Radar Kuliah merupakan Situs Portal Pendidikan Indonesia."